SEJARAH
Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada didirikan pada 27
September 1946 – sekitar setahun setelah Indonesia memproklamasikan
kemerdekaannya. Pada awalnya, itu adalah penggabungan Sekolah Tinggi
Pertanian di Klaten dan Akademi Pertanian di Yogyakarta yang secara
resmi didirikan oleh Kementerian Kemakmuran Republik Indonesia. Pada 19
Desember 1949, pemerintah Republik Indonesia melegitimasi pendirian
Universitas Gadjah Mada di bawah Kementerian Pengajaran dan Kebudayaan,
termasuk Fakultit Pertanian. Hingga 17 Agustus 1963, Fakultas ini diubah
menjadi Fakultas Pertanian dan Kehutanan (1955-1963). Setelah itu,
Fakultas Kehutanan dan Fakultas Teknologi Pertanian menjadi entitas
independen di Universitas Gadjah Mada.
Departemen Tanah telah dikembangkan oleh para pendiri Fakultas
Pertanian sejak awal didirikan. Sebagaimana diinstruksikan oleh
Undang-Undang Pemerintah No. 37 Tahun 1950 pasal 3 tentang Universitat
Gadjah Mada, mantan Dekan Fakultas Pertanian kita, Prof. Ir. Harjono
Danusastro membentuk seksi dan departemen. Salah satu departemen adalah
Departemen Tanah dan Pupuk dengan Prof. Ir Koesnoto Setyodiwirjo sebagai
pelopor. Pada tahun 1972, Departemen Tanah dan Pupuk telah diubah
menjadi Departemen Ilmu Tanah. Ini terdiri dari 5 spesialisasi termasuk
Fisika Tanah, Kimia dan Kesuburan Tanah, Pedologi, Pengelolaan Tanah dan
Air, dan Agrometeorologi.
Pada tahun 1984, berdasarkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan)
No. 0553/0/1983, istilah lembaga “Departemen” direorganisasi menjadi
“Departemen”, diikuti oleh konversi nama lembaga menjadi “Jurusan
Tanah”. Departemen mengembangkan Program Studi Ilmu Tanah pada tahun
1986 berdasarkan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan No. 22 / DIKTI /
Kep / 85 dan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi No. 221 / DIKTI / Kep /
1996 yang merupakan tindak lanjut dari pengembangan Kurikulum Nasional
(Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0331 / U / 1994). Mulai
tahun 2015, nama “Departemen” telah diubah menjadi “Departemen”.
LAB
Laboratorium Tanah Umum: menangani kegiatan
penelitian fakultas dan mahasiswa (S1, S2 dan S3), baik dari departemen
tanah, maupun dari Fakultas Pertanian dan fakultas lain di UGM. Juga
melayani analisis tanah dari luar UGM baik dari universitas, swasta dan
publik.
Peralatan: Unit destilasi Nitrogen, Fotometer nyala, Spektrofotometer
“Spectronic”, Shaker, Muffle furnace, Neraca analitik, Waterbath,
Centrifuge, Oven, pH meter, EC meter, Meter air dengan Fasilitas
Pendingin, Penghancur Air, Spektrofotometer “Shimadzu”, Rotary Vacuum
Pump , Spectrophotometer UV Mini, Soil Tester, Saringan 2 mm, 0,5 mm,
keseimbangan “Denver”, “AND” balance, Komputer, Printer “Epson”, Printer
“Shimadzu”
Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah: menangani
berbagai kegiatan praktikum, antara lain: Kesuburan Tanah, Kimia Tanah,
Nutrisi Tanaman. Selain itu, kegiatan penelitian juga melayani dosen dan
mahasiswa.
Peralatan: Spektrofotometer Serapan Atom, Flamephotometer “Jenway”,
Kromatografi Cair Daya Tinggi, centrifuge kecepatan tinggi,
Spektrofotometer FTIR, Pengeringan jaringan, pH meter, EC meter, Sistem
Titrasi, Keseimbangan Analitik Listrik, Asam Portabel Elektronik
Elektronik, Pengocok, Oven, Meredam tungku , Block Magnetic Stirer,
Destilation unit, Leaching Colomn, Titrator, Magnetic Stirer,
Compressor, Gas acetilene, Gas Elpiji, Graphite Furnace Atomizer, Oven
besar, Kulkas, Keseimbangan Manual, Keseimbangan Analitik, Stabilizer,
Komputer, Printer
Laboratorium Fisika Tanah: Menangani Fisika Tanah,
Konservasi dan praktik Reklamasi Tanah. Selain itu, studi juga melayani
fakultas dan mahasiswa. Selain itu, kegiatan penelitian juga melayani
dosen dan mahasiswa.
Peralatan: Peralatan pelat tekanan, Tensiometer, Permeameter,
saringan 2 mm, 1mm, 0,5 mm, Penggiling, TDR Alat Ukur Kelembaban Tanah,
Peralatan pengayak basah, Kolom Air Gantung, Oven, Infiltrometer,
Kompas, Klinometer, Infiltrometer Cincin Ganda, Meteran Difusi Oksigen
Meteran , Termostat, Termometer tanah, Anemometer tangan, Ombrometer,
Flow rate meter, Keseimbangan analitis, Komputer, Pnetrometer, Simulator
curah hujan
Laboratorium Pedologi: menangani kegiatan praktik
Geologi dan Mineralogi Tanah, Klasifikasi Tanah dan Tanah, Sistem
Digitalisasi dan Informasi Geografis, Survei dan Evaluasi Lahan. Praktek
mencakup kegiatan di laboratorium dan di lapangan dengan lokasi
Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Laboratorium ini juga
mengumpulkan sekitar 300 spesimen batuan beku, metamorf dan sedimen dari
seluruh Indonesia dan dunia. Beberapa jenis monolit tanah di Indonesia
juga tersedia untuk media pembelajaran.
Peralatan: Peralatan termal diffrential, Kompas Geologi, Altimeter,
bagan warna Munsell Tanah, GPS, Mikroskop polarisasi, Komputer, Printer,
Plotter, Mirror Stereoscope, Compas, Planimeter, Borr Tanah, Palu
Geologi, Palu Pedologi, Palu Saku Penetrometer, Mikroskop Binocullar
Laboratorium Pengelolaan Tanah: menangani praktik
Pengelolaan Tanah. Kegiatan praktik juga dilakukan di lapangan dengan
variasi dalam pengelolaan lahan spesifik lokasi (tanah pasir, gambut,
lahan basah, dataran tinggi) mencakup wilayah Yogyakarta dan Jawa
Tengah.
Peralatan: Permeameter Air Tanah, TDR Soil Moisture Meter,
Infiltrometer Ketegangan, Guelph Permeameter, Sistem Lab Kualitas Air,
Kompas, Elektronik Tanah Asam Elektronik, Keseimbangan Bentuk Plat
Elektronik, Bor Tanah, Sampel cincin, Daun Areameter
Laboratorium Agroklimatologi: Menangani praktik
Klimatologi Pertanian untuk semua mahasiswa pertanian dan kompleks agro
di UGM. Ini juga melayani kegiatan penelitian di lapangan untuk dosen
dan mahasiswa yang terkait dengan penggunaan alat pengukur iklim dan
analisis data iklim berbagai lokasi penelitian di seluruh Indonesia.
Peralatan: Ombograf, Sling Psikometer, Psikrometer, Higrograf,
Termometer ruangan, Termometer maksimum, Termometer minimum, Termo
Higrometer, Termo Higrograf, Termometer permukaan air maksimum dan
minimum, Termometer tanah “Weksler”, Termometer tanah “Symons”, Stick
Termometer, maks / min Tanah Termometer, Solarimeter “Yordan”,
Aktinograf logam ganda, Anemometer Tangan, Byram Anemometer, Ombrometer,
Solarimeter, Anemometer 0,5 m, Anemometer 2 m, Anemometer 10 m,
Evaporasi Panci, Stasiun Cuaca Anemometer
Laboratorium Agrohidrologi: Menangani kegiatan
praktikum Manajemen Air untuk semua mahasiswa Fakultas Pertanian. Ini
juga melayani kegiatan penelitian di lapangan untuk fakultas dan
mahasiswa yang terkait dengan pengelolaan air di lahan basah dan lahan
kering. Banyak kegiatan pelayanan yang telah dilakukan terkait dengan
pengambilan air di lahan kering untuk meningkatkan produktivitas lahan.
Peralatan: Neraca Elektronik, Neraca Presisi, Pyranometer, Sensor
cahaya, pH / EC meter, Peilscchaal, Stopwatch, Intake tube, Triple Beam
Balance
PROGRAM STUDI
VISI
Menjadi program studi unggul berkelas dunia yang mampu menghasilkan
sumberdaya manusia berkualitas yang mampu menerapkan pengelolaan tanah
berwawasan lingkungan yang lestari, melalui penguasaan ilmu pengetahuan
dan teknologi berbasis penelitian yang berorientasi pada kepentingan
bangsa yang berasaskan Pancasila.
MISI
Misi Prodi Ilmu Tanah yaitu:
- Menyelenggarakan pendidikan sarjana (S1, S2, dan S3) dalam bidang
Ilmu Tanah berbasis penelitian yang mampu mengidentifikasi masalah, dan
mampu mencari cara pemecahannya berdasarkan prinsip-prinsip pengelolaan
tanah dan lahan berkelanjutan.
- Menyelenggarakan penelitian strategis yang berkesinambungan berbasis
potensi wilayah untuk memecahkan permasalahan sektor pertanian dengan
pengembangan IPTEK.
- Menyelenggarakan pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat dengan
program yang terstruktur dan terpadu untuk pemberdayaan masyarakat.
- Mengembangkan kelembagaan yang tanggap terhadap perkembangan IPTEK, kebijakan pemerintah dan kebutuhan masyarakat.
Tujuan Program Studi Ilmu Tanah adalah menjadi program studi yang:
- Mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkaitan
dengan pengelolaan tanah sebagai anasir lahan dalam mendukung kebutuhan
hidup manusia; baik dengan penelitian dasar, penelitian inovatif maupun
aplikatif lapangan.
- Menghasilkan lulusan yang mampu secara konsisten belajar dan
meningkatkan diri untuk melanjutkan ke jenjang ilmu yang lebih tinggi
baik S2 maupun S3.
- Tanggap terhadap masalah pertanian yang dihadapi petani di lingkungan sekitarnya.
- Berperan aktif dalam perencanaan dan pengembangan lahan untuk berbagai tujuan peruntukan penggunaannya.